Memberi kesempatan untuk beramal setiap bulan. Pengurus OSIS dapat
melakukan cara ini dengan berjalan ke semua kelas setiap 1 bulan sekali,
dan nantinya uang sumbangan itu dapat digunakan untuk melengkapi
fasilitas sekolah yang dibutuhkan. Jika ada warga sekolah atau
keluarganya yang mengalami musibah, hendaknya kita memberi bantuan
material dan do’a kepadanya. Perlu diperhatikan, bahwa cara ini bukanlah
karena kita tidak mampu, tetapi justru akan membuat perubahan yang
lebih nyata.
2. Pembinaan Sastra dan Budaya
Berbicara Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memperingati bulan
bahasa, melengkapi fasilitas perpustakaan, seperti Buku-buku
Referensi,Ensiklopedia, Kamus Bahasa Asing,dan buku Fiktif.
Melestarikan budaya dengan melakukan Pentas Seni di akhir semester,
seperti memakai Pakaian daerah, menyanyikan lagu daerah, dan membuka
Ekstrakurikuler Pencak silat.
3. Menjalankan kewajiban kita sebagai Muslim
Melakukan
Shalat Sunnah dan Fardu secara Munfarid atau Berjama’ah di sekolah.
Sholat sunnah yang dapat dilakukan di sekolah adalah Shalat sunnah
Dhuha, para siswa Muslim dihimbau untuk melaksanakan Shalat Dhuha dan
Shalat Fardu Dzuhur serta Ashar di Mushala milik sekolah. Jika Pengurus
OSIS dan Aggota OSIS menjadikan hal ini sebagai rutinitas sekolah, maka
siswa yang lain tentunya juga akan mengikuti hal ini, dan berbuah
menjadi Budaya kita. Dan bilamana ada Siswa Nonmuslim menjalankan
Syariat agamanya juga, hendaknya kita menghormati mereka. Melakukan
Tadarus bersama setiap hari Jum’at. Tadarus di sini bukan berarti
membaca Al-qur’an saja, melainkan mengetahui artinya,maksudnya, lalu
memahaminya, sampai melaksanakannya. Tadarus tidak perlu membaca surat
yang panjang, asalkan kita memahami isinya dan menjalankan apa yang
tersirat di Surah tersebut. Jika kita hendak memulai pelajaran, tentunya
kita berdo’a terlebih dahulu. Begitu pun pulang. Yang menjadi masalah,
Siswa-siswi hanya berdo’a tanpa disertai keikhlasan, sehingga tidak
mudah untuk menangkap pelajaran di hari itu. Kita diharapkan dapat
membimbing siswa untuk berdo’a dengan Khusyuk. Masalah ini tidak dapat
dilakukan apabila tidak ada kesadaran dari diri siswa itu sendiri.
Sedangkan orang yang lain hanya dapat memberi Motivasi dari luar.
Andaikan, semua teman-temannya melakukan do’a dengan khusyuk, tentu dia
merasa malu kepada teman-temannya.
4. Melaksanakan Lomba-lomba yang melatih keterampilan siswa
Melaksanakan lomba-lomba di akhir semester, yang berupa Classmeeting
yang dapat melatih keterampilan siswa, seperti : Sepak bola, Bola
basket, Cepat-tepat, dan Pidato bahasa Inggris. Dan melaksanakan
lomba-lomba yang melatih keimanan serta keterampilan Siswa di bulan
Romadlon, seperti : Lomba menggambar Kaligrafi, Lomba mengumandangkan
Adzan, lomba khutbah, dan lomba membaca Al-qur’an. Melaksanakan Pentas
seni, seperti Lomba Band antar kelas, Lomba tari, dan Lomba Mading.
5. Melatih Kepribadian
Kepribadian
kita, apa yang kita lakukan bila melihat sampah ? Kebanyakan orang
hanya membiarkannya, padahal ada tempat sampah didekatnya. Mereka hanya
berpikir, ‘Ah, biarkan sajalah, Cuma satu’ . Padahal, meskipun Cuma satu
kalau ditumpuk bisa jadi penyakit. Lalu siapa yang
disalahkan ? Demikian juga orang yang membuang sampah sembarangan.
Diharapkan agar kita lebih mencintai lingkungan kita.
Dengan membayar denda Rp. 10.000 jika ketahuan membuang sampah
sembarangan. Kenakalan juga termasuk dalam kepribadian. Kenakalan
seseorang menurut saya terjadi karena terdapat kepuasan yang dapat
dilakukan dengan kenakalannya yang tidak ditemukannya di Dunia Tentram.
Kalau kita memperbanyak kegiatan bermanfaat, tentunya kita
akan membuat diri kita sendiri sibuk, tapi hal itu pasti membuahkan
manfaat. Dan manfaat itu tentunya dapat dirasakan oleh kita dan semua
orang, Sebaliknya, jika kita berada pada ‘Dunia Hitam’ (Kenakalan)
tentunya merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
6. Menumbuhkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme
Upacara Bendera setiap Senin, merupakan kewajiban kita setiap
minggunya. Dilakukan setiap hari senin. Mengapa ? Karena hari senin
adalah awal dari semua hari, yang demikian untuk kita lebih semangat
untuk menghormati Bendera Merah Putih. Upacara senin adalah salah satu
bentuk semangat Nasionalisme, dan juga melatih kedisiplinan. Latihan
Pasbranda, melatih para pengibar bendera sekolah lebih terampil dalam
bertugas. Dan menghasilkan bibit-bibit baru. Latihan Rutin Pramuka,
juga melatih kedisiplinan, kebersamaan, juga ketangkasan. Latihan
Pramuka dilakukan pada hari sabtu. Dengan mewajibkan Ekstrakurikuler
tersebut, diharapkan siswa dapat terlatih kedisiplinannya. Juga akan
diadakan Perkemahan setiap tahunnya, oleh karena itu, perlu merekrut dan
melatih bibit-bibit baru.
7. Pengembangan Etika dan Sopan santun
Pengembangan Etika Dan Sopan santun, adalah kebiasaan hidup yang baik, perilaku berpola yang menjadi kebiasaan. Misalnya, cara bertamu, cara duduk dan cara berpakaian. Sedangkan Santun adalah halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya) sabar dan tenang; sopan, penuh rasa belas kasihan,suka menolong sesama
8. Melakukan Razia setiap pekan
Razia,
adalah salah satu cara mengurangi rasa ‘Seenaknya’ dalam diri siswa.
Dilakukan setiap selesai upacara senin. Berupa Razia rambut, kuku,
peralatan sekolah, serta meRazia barang-barang yang tidak semestinya
dibawa, seperti senjata tajam, sampai Barang-barang haram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar